Jumat, 27 Maret 2020

Tugas ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN

Routing Statis

Routing statis

#Pengertian, Cara Kerja, dan Kelebihan-Kekurangan Routing Static


A.   Definisi Routing Static   
1.    Pengertian Routing Static
  • Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork
  • Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router
  • Router router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan dluar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya. 
  • Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. 
  • Routing static juga dapat dikatakan sebagai  suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table (tabel routing) dengan konfigurasi manual. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya.
  • static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.


2.    Cara Kerja Static Routing

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

#Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian:1.      Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.2.      Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
3.      Routing static digunakan untuk melewatkan paket data.


3.    Kelebihan Dan Kekurangan Static Routing
Adapun keuntungan static routing adalah sebagai berikut.

1.        Static route lebih aman dibanding dynamic route karena static routing hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.2.        Pemeliharabandwidth network karenpeng-update-a informasi routemembutuhkan broadcasts yang terus menerus.3.        Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak traffic.
4.        Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
5.        Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu
6.        Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.

Sedangkan kelemahan static routing adalah sebagai berikut.
1.      Administrasinya cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika   terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.
2.      Tidak ada tolerasi kesalahan. Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain.
3.      Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.
4.      Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya).


KONFIGURASI ROUTING STATIS MENGGUNAKAN 3 ROUTER DI CISCO PACKET TRACER

Konfigurasi Routing Statis Menggunakan 3 Router di Cisco Packet Tracer

Kali ini konfigurasi router statis yang akan dikonfigurasi menggunakan 3 buah router, 3 buah switch dan 6 buah PC client, dan alamat ipnya dapat dilihat pada topologi dibawah ini :
Keterangan :
3 router dihubungkan dengan kabel dce.
Antar Switch ke router dihungkan menggunakan kabel straight.
Pc Client dihubungkan ke switch menggunakan kabel straight. 
Untuk penghubung port antar device bisa dilihat pada topologi diatas.

1. Sebelum melakukan statis routing pada tiap router lebih baik buat catatan pada notepad atau buku tulis untuk memudahkan pengisian routing statis pada masing-masing router nantinya. Karena dalam melakukan konfigurasi statis routing harus ada tiga poin yang diisikan yaitu, network netmask dan nexthop.


2. Setting ip address di masing-masing router

Gambar diatas adalah konfigurasi untuk setting ip pada R1 

Pada interface fastethernet 0/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.
Pada interfase serial 2/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.4.1 dengan subnetmask 255.255.255.0.
Setelah selesai konfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".



Gambar diatas adalah verifikasi ip R1

 Gambar diatas adalah konfigurasi untuk setting ip pada R2

Pada interface fastethernet 0/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.2.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.
Pada interfase serial 2/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.5.1 dengan subnetmask 255.255.255.0.
 Pada interfase serial 3/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.4.2 dengan subnetmask 255.255.255.0.
Setelah selesai konfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".


Gambar diatas adalah verifikasi ip R2

Gambar diatas adalah konfigurasi untuk setting ip R3 


Pada interface fastethernet 0/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.3.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.
Pada interfase serial 3/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.5.2 dengan subnetmask 255.255.255.0.
Setelah selesai konfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".


Gambar diatas adalah verifikasi ip R3


3.  Setelah selesai memasukan semua ip pada router langkah yang selanjutnya adalah mengkonfigurasikan ip route.

R1


Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus diperhatikan yaitu harus ada "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (route nya lihat yang telah ditulis pada notepad)

Gambar verifikasi ip route R1 tanda S menandakan bahwa router tersebut telah di routing secara statis.

R2  



Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus diperhatikan yaitu harus ada "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (route nya lihat yang telah ditulis pada notepad)

  Gambar verifikasi ip route R1 tanda S menandakan bahwa router tersebut telah di routing secara statis.

R3 

Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus diperhatikan yaitu harus ada "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (route nya lihat yang telah ditulis pada notepad)


Gambar verifikasi ip route R1 tanda S menandakan bahwa router tersebut telah di routing secara statis.

4. Setelah selesai konfigurasi pada setiap router maka selanjutnya addalah mengisi alamat ip address pada tiap-tiap pc client.
 Setting setiap ip pada client sesuai dengan keterangan ip yang ada pada topologi.

5. Langkah berikutnya adalah melakukan tes koneksi dengan cara ping dan pengiriman PDU.
Tes koneksi dengan pin, sebelum ping ke ip address pc yang dituju ketik perintah ipconfig dulu untuk mengetahui ip yang telah disetting sebelumnya.

 Gambar ipconfig pada pc client pertama

Gambar diatas adalah gambar yang menunjukan hasil pengepingan dari pc client yang mempunyai alamt ip address 192.168.1.2 menuju ke ip address 192.168.2.2.

Gambar diatas adalah gambar yang menunjukan hasil pengepingan dari pc client yang mempunyai alamt ip address 192.168.1.2 menuju ke ip address 192.168.3.2.

Hasil tes pengoneksian dengan menggunakan pengiriman PDU adalah seperti gambar dibawah ini.

Konfigurasi static routing telah berhasil dikonfigurasikan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Kesimpulan :

1. Untuk memudahkan dalam mengkonfigurasi routing statis lebih baik tentukan dulu ip rute atau jalur yang akan diambil bisa ditulis didalam notepad atau dikertas.
2. Routing statis bisa diibaratkan sebuah pengiriman paket yang hanya mengetahui "jalan pergi dan tak tau arah jalan pulang" jadi jika akan mengkonfigurasi routing statis harus disetting semua ip route di setiap routernya agar semua router yang terhubung dapat saling bertukar data dan berkomunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar